Musik Bob Dylan dan Pergerakan Masyarakat USA

“The answer my friend is blowin’ in the wind,
The answer is blowin’ in the wind”
Untuk masyarakat di zaman sekarang mungkin lirik ini yang teringat ketika kita mendengar nama Bob Dylan, atau mungkin malah gitar dan harmonikanya yang kita ingat. Tetapi bagaimana dengan orang yang telah hidup sejak tahun 60an khususnya di Amerika? Pastinya mereka akan mengingat perang Vietnam, diskriminasi kulit hitam dan protes-protes terhadap pemerintahan karena nama Bob Dylan sendiri sangat dekat dengan hal itu.
Selain sebagai musisi, Bob Dylan juga dikenal sebagai aktifis sosial. Ia memulai pergerakannya dalam mengkritisi pemerintahan pada tahun 1963. Stasiun teve CBS meminta Dylan untuk mengisi sebuah program acara. Bob Dylan menyanyikan lagu yang berjudul  “Talkin’ John Birch Paranoid Blues“. Lagu ini berisi kritik dan sindiran Dylan pada John Birch Society sebuah kelompok politik yang menentang komunisme.bob dylan
Bersama Joan Baez (musisi folk wanita), Dylan menjadi ikon Civil Rights Movement. Mereka Menyanyikan album ketiga Dylan yang berjudul  The Times They Are a-Changin’ di acara March on Washington. Lagu ini beserta Blowin in The Wind adalah lagu yang digunakan oleh Civil Rights Movment Amerika untuk menetang perang dan diskriminasi kulit hitam.
Bob Dylan adalah musisi folk legendaris yang mampu menjadi penggerak masyarakat Amerika Serikat untuk menentang perang dan diskriminasi masyarakat kulit hitam. Lagu-lagunya banyak menginspirasi pemuda dan kaum buruh untuk memprotes pemerintah Amerika saat itu. Banyak aktifis-aktifis kemanusiaan bermunculan dan menuntut pemerintah untuk menghentikan perang dan menyuarakan perdamaian, Bob Dylan juga dikenal sebagai pahlawan bagi mantan perajurit Amerika Serikat pada perang Vietnam. Lagu yang berjudul Knockin on Heavens Door digubah oleh Dylan untuk mengapresiasi perajurit-prajurit yang wafat di medan perang.
Bob Dylan berhasil membuat lagu-lagu bertemakan kritik menjadi popular di dunia. Banyak musisi yang mengikuti jejaknya, Di Indonesia sendiri kita mengenal Iwan Fals dan Slank yang terinspirasi untuk membawakan lagu yang bertemakan kritik sosial. Jika kita melihat perkembangan musik sekarang ini, terutama pada jalur pop, tentu kita menyadari bahwa telinga kita banyak dibanjiri oleh lagu-lagu bertema seputar ‘cinta.’ Tentu saja hal ini sah-sah saja. Tetapi jika terlalu banyak, pasti akan terasa monoton. Bob Dyalan dalam hal ini dapat menjadi inspirasi bagaimana musik-musik denga tema kritik sosial dapat menembus industri pop.
Pengaruh Bob Dylan sangat luas termasuk salah satunya di bidang teknologi. Steve Jobs yang kita kenal sebagai inovator di bidang teknologi adalah satu dari sekian banyak tokoh yang terinspirasi olehnya. Bagi Steve Jobs, Bob Dylan adalah pahlawan hidupnya. Maraknya pembajakan di dunia musik membuat Steve berpikir bagaimana cara untuk mengatasinya. Kecintaannya terhadap lagu Bob Dylan menjadi salah satu pendorong Steve Jobs menciptakan iTune dan iPod untuk melindungi musik dari pembajakan.
Seiring perjalanan karir sebagai musisi dan aktifis sosial, Dylan mendapatkan banyak penghargaan. Ia mendapatkan sebelas penghargaan Grammy Awards, Academy Awards dan Golden Globe Awards. Ia juga mendapatkan The Rock and Roll Hall of FameNashville Songwriters Hall of Fame, dan Songwriters Hall of Fame di tahun 1988. Belasan tahun kemudian, Dylan pun masih dibanjiri penghargaan seperti Polar Music Prize dan Presidential Medal of Freedom.
Kebanyakan orang menganggap bahwa musik hanya untuk didengar dan dimainkan, namun seorang Bob Dylan mematahkan anggapan itu. Bermusik tidak hanya bernyanyi dan memainkan alat musi tetapi ia juga bisa memiliki misi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel lainnya

Desa Pejeng, Desa Purba di Bali

Sejak zaman dahulu kala, Negara kepulauan Indonesia sudah terkenal dengan kekayaan alamnya. Tidak sedikit bangsa-bangsa besar yang ingin menguasai kepulauan yang terletak tepat di garis

Read More »