Anda masih ingat tentang epos Mahabharata yang agung? Salah satu kitab suci agama Hindu yang mengisahkan perseteruan antara Pandawa dan Kurawa. Salah satu tokoh utama dalam epos yang ditulis oleh Begawan Byasa ini bernama Arjuna. Ia adalah salah seorang dari lima ksatria Pandawa. Putra ketiga dari Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti ini dikenal berwajah sangat rupawan dan sakti mandraguna.
Epos Mahabharata memang ditulis berabad-abad yang lalu, namun tokoh-tokohnya, termasuk Arjuna masih tetap hidup hingga hari ini melalui berbagai pementasan wayang, kisah yang diceritakan dari mulut ke mulut secara turun-temurun maupun dari peninggalan-peninggalan sejarah. Tak heran jika hingga hari ini nama-nama besar para tokoh epos tersebut masih dikenal luas, terutama di Indonesia dan tentu saja di India, negara kelahiran kitab ini.
Sebagai salah satu negara tempat agama Hindu berkembang pesat, Indonesia memang memiliki beberapa situs bersejarah yang berkaitan dengan Mahabharata. Diantaranya yang paling terkenal adalah candi-candi para Pandawa yang berdiri di atas dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah. Namun, saat ini dunia arkeologi Indonesia patut berbangga hati karena memiliki lagi satu buah situs serupa bernama “Arjuna Metapa” yang terletak di sebelah timur Nusantara. Situs kuno bersejarah ini tepatnya terletak di desa Pejeng, kabupaten Gianyar, Bali. Arca kuno tersebut berdiri di tengah-tengah sawah tepat di sebelah barat Gedung Arca. Setelah berjalan kurang lebih 100 meter akan tampak sosok Arjuna memakai pakaian pertapa, sedangkan di kanan dan kirinya tampak Tualen dan Merdah, dua orang punakawan atau abdi setia yang menemaninya. Dari hasil penelitian terbaru diasumsikan bahwa patung “Arjuna Metapa “ ini dibangun sekitar abad ke-15 atau 16 Masehi.
