Chiaroscuro Salah Satu Tehnik Pencahayaan Khas di Era Baroque

poster chiarascuro

Karakteristik dari seni lukis Baroque adalah Chiaroscuro. Banyak pendapat melihat hal ini sebagai kemunculan kembali tehnik yang lahir dan dikembangkan di zaman Renaissance.

Berbicara tentang seni lukis Baroque mungkin tidak akan ada habisnya. Tidak cukup hanya dengan satu atau dua artikel saja. Daya jangkaunya yang luas pun membuat seni lukis Baroque agak sulit untuk dipetakan secara lengkap dan mendetail. Belum lagi jika berbicara tentang dampaknya pada karya-karya seni lukis pada masa-masa selanjutnya. Meskipun demikian, para kritikus memiliki pendapat yang lain untuk mendefinisikan seni lukis Baroque dengan cara yang amat ringkas. Walaupun tetap tidak dapat menggambarkan secara lengkap tentang seni lukis Baroque itu sendiri.
tehnik lukis Chiaroscuro
The Fall of Phaeton, Peter Paul Rubens, 1604. (Tehnik lukis Chiaroscuro)
Tanpa bermaksud untuk mengeyampingkan data-data serta informasi-informasi lainnya, Beberapa sejarawan seni berupaya untuk berfokus untuk mengidentifikasi seni lukis Baroque berdasarkan penekanan konsep dan tehnik yang digunakan.
Untuk itu, banyak pendapat yang kemudian menilai bahwa karya-karya Peter Paul Rubens sebagai bentuk sinopsis dari seni lukis Baroque. Secara konsep, Rubens banyak mengambil konsep-konsep monarki atau seputar kehidupan kerajaan dan ikonografi relijius dalam karya-karyanya. Tehniknya dalam mengolah warna serta penggambaran yang akurat terhadap ruang dan pergerakan obyek pun dianggap mewakili seni lukis Baroque secara keseluruhan.
tehnik lukis Chiaroscuro
The Calling of St. Matther, Caravaggio
Karakteristik umum lainnya yang dikenali dari seni lukis Baroque adalah soal tehnik pencahayaan yang dilebih-lebihkan atau Chiaroscuro. Beberapa pendapat memandang hal ini sebagai kemunculan kembali tehnik Chiaroscuro yang dikembangkan di zaman Renaissance. Kecenderungan tehnik pencahayaan Chiaroscuro ini banyak terlihat pada karya-karya Rembrandt dan Caravaggio. Bahkan hingga masa kini tehnik pencahayaan Chiaroscuro ini pun masih sering digunakan oleh para pelukis-pelukis kontemporer dan juga di dunia fotografi, khususnya, genre low-key Photography.
Seiring dengan karakteristik umum seni Baroque yang menekankan pada kesan dramatis dan teatrikal, seni lukis Baroque pun berupaya memasukkan emosi yang cukup kental di setiap karya-karyanya. Kebebasan artistik yang cenderung sensual juga menjadi warna dari seni lukis Baroque. Sementara itu, tema atau konten tidak terlalu diperhatikan.
Oleh karena itu banyak yang menilai bahwa alih-alih menggambarkan atau menampilkan kehidupan manusia pada masa itu, seni lukis Baroque lebih memilih untuk merayakan kebebasan artistik belaka. Meskipun demikian, kebenaran pendapat tersebut belum sepenuhnya terbukti, terutama dengan kehadiran sebuah fakta yang menyatakan adanya kedekatan antara para pelukis Baroque dengan kelompok Counter-Reformation yang merupakan salah satu bentuk gejala sosial pada masa itu.
tehnik chiarascuro pada lukisan rembrandt
The Night Watch, Rembrandt, 1642. Sumber
Seperti telah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa seni Baroque menyebar dan beresonansi dengan sangat luas, begitu pula yang terjadi dengan seni lukis Baroque. Di Eropa bagian barat dan selatan, sebagai titik pusat penyebaran, warna Baroque sangat kental menghiasi daerah ini. Nicolas Poussin adalah salah satu pelukis Perancis yang memiliki corak Baroque yang serupa dengan para pelukis di wilayah selatan, seperti Caravaggio di Italia dan Diego Velazquez di Spanyol. Meskipun memiliki corak yang sama, namun mereka tetap memiliki gaya ungkap yang berbeda-beda.
Sementara itu perkembangan yang cukup berbeda muncul di Belanda. Di negara ini, mungkin hanya Rembrandt yang dinilai memiliki corak Baroque yang kental. Sementara itu para pelukis Belanda lainnya seperti Johannes Vermeer atau Paulus Potter, misalnya, di masa yang sama lebih memilih untuk mengolah tema-tema yang lebih tradisional, seperti lanskap, still life atau penggambaran kehidupan sehari-hari. Dalam catatan sejarah seni, khusus di Belanda, periode ini juga disebut sebagai era keemasan seni lukis Belanda, atau Dutch Golden Age Painting. Sementara itu, perkembangan Baroque di Selatan Belanda hingga Belgia yang digawangi oleh Peter Paul Rubens, Anthony Van Dyck, Andriaen Brouwer dikenal sebagai Flemish Painting.

Sumber:

  1. “Encyclopædia Britannica: Western painting”. Britannica.com. Retrieved 20 April 2013.
  2. The Columbia Encyclopedia, 6th ed. 2011
  3. Boardman, John ed., The Oxford History of Classical Art, 1993, OUP, ISBN 0-19-814386-9
  4. www.wikipedia.org
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel lainnya