Baroque, Sejarah dan Perkembangannya

contoh bangunan gaya baroque

Baroque yang lahir sekitar 1600 masehi di Roma, Italia ini memang dipandang sebagai salah satu periode terbesar sepanjang sejarah seni.

Berbicara mengenai sejarah perkembangan seni rupa dunia, mau tidak mau kita harus membicarakan Baroque, sebagai salah satu gaya artistik seni yang palingpenting dan memiliki dampak yang cukup besar bagi perkembangan seni di masa-masa kemudian. Bahkan menurut sebagian besar kritikus, gaya ini disebut-sebut sebagai era kejayaan dari seni rupa dunia.
baroque diamond
Batu berlian Baroque yang menunjukkan bentuk yang tidak lazim. sumber: www.google.com
Secara etimologis, istilah Baroque agak sulit untuk diindentifikasi. Hal ini disebabkan banyaknya sumber yang memiliki pendapat berbeda terhadap asal-muasal istilah tersebut. Meskipun demikian, opini mayoritas terhadap istilah ini berpendapat bahwa asal-muasalnya berasal dari bahasa Italia, barocco. Sementara itu kata barocco dengan makna yang sama juga muncul di bahasa Spanyol modern.
Jika menelusuri lebih jauh terhadap kata barocco ini, maka kita akan sampai pada bahasa Latin sebagai induk bahasa Italia, Perancis dan Spanyol modern. Berdasarkan induk bahasanya, kata barocco merupakan perkembangan lebih lanjut dari kata bis – roca. Kata barocco ini intinya berkaitan dengan aktivitas kerjainan batu berlian. Secara khusus, barocco merujuk pada bentuk batu berlian yang tidak lazim, baik itu dibentuk secara sengaja, maupun terbentuk secara alamiah.
Praktisnya, jika ada batu berlian yang memiliki anomali secara bentuk, maka ia akan disebut sebagai batu berlian barocco. Sementara itu istilah Baroque sebenarnya merupakan terjemahan bahasa Perancis terhadap kata barocco itu sendiri. Kata Baroque ini juga muncul di beberapa negara Eropa lainnya, misalnya barock di Jerman dan barok di Belanda. Semuanya memiliki makna dan penggunaan yang sama. Sedangkan pada wiliayah seni, istilah yang banyak digunakan adalah kata Baroque yang berasal dari bahasa Perancis.
trevi mountain, by nicola salvi
Salah satu bentuk arsitektur khas Baroque. sumber: www.list25.com
Istilah Baroque itu sendiri mengalami pergeseran makna. Secara praktis, istilah ini juga diartikan sebagai bentuk elaborasi sesuatu dengan sesuatu lainnya yang memiliki banyak sekali detail. Bahkan sempat istilah ini dijadikan suatu istilah ejekan, khususnya untuk sesuatu hal yang memiliki terlalu banyak detail, sehingga mengaburkan kejelasan dari hal itu sendiri. Makna-makna praktis dari istilah inilah yang kemudian muncul dan digunakan sebagai definisi terhadap gaya artistik yang kemudian disebut sebagai gaya Baroque.
Dalam konteks seni, Baroque dipandang sebagai salah satu periode dalam sejarah perkembangan seni yang menggunakan banyak aspek yang dilebih-lebihkan. Secara lebih detail, gaya ini menggunakan aspek yang hiperbola itu untuk menciptakan kesan-kesan dramatis dan teatrikal. Tujuannya dapat dikatakan untuk mengurung audiens, penikmat atau pengamatnya dalam suasana yang penuh dengan ketegangan, kemewahan, kemegahan serta keagungan.
one of the interior in baroque period
Salah satu bentuk ruang interior di masa Baroque. sumber: www.google.com
Dengan karakteristiknya itu, tak heran jika akhirnya gaya ini menjadi konsumsi utama bagi kaum bangsawan, elitis dan aristokrat ketika itu. Banyak sejarawan kemudian mencatat bahwa kaum elitis pada waktu itu benar-benar memanfaatkan gaya tersebut untuk menunjukkan kekuasaan dan kekuatan mereka melalui bentuk-bentuk visual yang dramatik, seperti pada bentuk istana yang menekankan keagungan, gerbang-gerbang besar khas Baroque yang megah, atau ruangan-ruangan jamuan tamu yang menekankan kemewahan dari pemiliknya.
Baroque yang lahir sekitar tahun 1600 masehi di Roma, Italia ini memang dipandang sebagai salah satu periode terbesar sepanjang sejarah seni. Hal ini cukup berasalan, karena gaya ini meliputi banyak sekali bidang seni, mulai dari seni lukis, seni patung, arsitektur, sastra, seni pertunjukkan, seni tari hingga seni musik. Dengan daya jangkauannya yang luas, tak heran jika kemudian, gaya seni ini dengan cepat pula menyebar ke seluruh Eropa, bahkan perkembangannya pun melampaui identitasnya sebagai gaya artistik seni.

Sumber:

  1. “Encyclopædia Britannica: Western painting”. Britannica.com. Retrieved 20 April 2013.
  2. The Columbia Encyclopedia, 6th ed. 2011
  3. Boardman, John ed., The Oxford History of Classical Art, 1993, OUP, ISBN 0-19-814386-9
  4. www.wikipedia.org
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel lainnya