Curug Dago bukan hanya memiliki panorama yang indah tetapi juga dianggap memiliki energi spiritual yang besar. Hal ini berkaitan dengan konsepsi kepercayaan Hindu-Buddha terhadap daerah-daerah yang disakralkan.

Berbicara tentang Curug Dago, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari sejarah cekungan Bandung purba itu sendiri. Menurut situs mongabay.co.id, Curug Dago adalah suatu warisan alam yang terbentuk dari aliran lava letusan Gunung Tangkuban Perahu yang terjadi sekitar 125 ribu dan 48 ribu tahun silam Curug Dago juga menjadi salah satu dari sekian banyak daya tarik wisata di Bandung yang terbentuk karena fenomena alam. Meskipun demikian, Curug ini juga memiliki daya tarik tersendiri di luar konteks keindahan dan pariwisata. Hal ini terbukti dari adanya prasasti yang menginformasikan adanya kedatangan raja-raja Thailand ke curug tersebut.
Kisah Raja Thailand
Berdasarkan keterangan dari situs disparbud.jabarprov.go.id. kedatangan para raja-raja Thailand di sekitar tahun 1896 tersebut merupakan salah satu dari bentuk tradisi mereka. Di mana para raja-raja tersebut akan melakukan perjalanan untuk menemukan tempat-tempat dengan keindahan panorama dan tingkat sakralitas yang cukup tinggi. Ketika mereka sudah menemukan tempat seperti itu, maka biasanya sang raja akan melakukan Semadhi di tempat tersebut. Dan tidak jarang sang raja akan menuliskan nama atau hal lainnya yang dianggap penting. Hal ini juga merupakan suatu bentuk kenangan dan pengakuan akan kesakralan dan kesucian tempat tersebut, menurut Bhiksu Pravimthator dan Vihara Menteng, Jakarta Pusat. Hal inilah yang juga terjadi di Curug Dago.
