Untuk gaya pada furniture-nya, para desainer pada masa Victorian, lebih banyak mengambil gaya-gaya seperti Gothic, Rococo atau Neoclassic. Dan kemudian memodifikasinya menjadi gaya Victorian itu sendiri. Selain furniture, Wallpaper adalah elemen dekorasi yang sangat diperhatikan pada gaya interior Victorian.
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas asal-mula dan akar kemunculan gaya Victorian. Pada artikel tersebut juga dibahas bahwa Victorian style kemudian lebih cenderung dipandang sebagai gaya dekorasi dan desain interior hunian. Pada artikel kali ini kita akan melihat lebih detail aplikasi dari gaya Victorian pada elemen-elemen interior serta ornamen-ornamen dekorasi yang mendukungnya.
Berbicara mengenai desain interior, mau tidak mau, kita akan bersinggungan dengan furniture sebagai salah satu elemen pendukung yang utama. Di dalam gaya Victorian, sebenarnya tidak ada gaya furniture yang dapat dikatakan khas ataupun spesifik mengarah pada gaya Victorian. Seperti sudah dibahas sebelumnya, Victorian style memiliki karakter yang bersifat ekletik atau cair, sehingga gaya ini lebih banyak mengkombinasikan dan kemudian memodifikasi gaya-gaya lama untuk selanjutnya direpresentasikan sebagai gaya pada masanya.
Begitu pula dengan gaya pada furniture-nya. Para desainer pada masa Victorian, lebih banyak mengambil gaya-gaya seperti Gothic, Rococo atau Neoclassic untuk kemudian memodifikasinya menjadi gaya Victorian itu sendiri. Selain furniture, Wallpaper adalah elemen dekorasi yang sangat diperhatikan pada gaya interior Victorian.

Wallpaper menjadi sangat penting pada masa Victorian ini karena nuansa gaya dekoratif sedang menjadi trend yang berkembang pada masa itu. Suatu ruangan harus merepresentasikan si empunya hunian. Sementara itu teknologi yang berkembang memang mendukung produksi massal dari wallpaper. Variasi motif dan jenis yang ditawarkan sangatlah beragam, sehingga membuat masyarakat pada waktu itu dapat dengan mudah mendekorasi huniannya sesuai dengan keinginan mereka. Biaya dan waktu yang dibutuhkan pun lebih sedikit daripada menggunakan tehnik Faux Painting.
Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan masa sekarang ini, memang motif-motif wallpaper yang ditawarkan pada masa itu sangatlah terbatas. Umumnya wallpaper pada masa Victorian lebih banyak menampilkan kombinasi antarra motif floral dengan warna primer dan latar belakang warna-warna pastel, seperti warna cream, tan, beige dan lain sebagainya.

Wallpaper ini pun sebenarnya bukan penemuan murni dari masa Victorian, tetapi justru telah digunakan pada periode Gothic. Pada waktu itu, muncul semacam gerakan yang berfokus pada aktivitas paper craft – kerajinan kertas. Kertas-kertas tersebut biasanya diwarnai dengan warna-warna beige, atau warna tanah, kemudian dikombinasikan dengan stilasi atau penggayaan dari bentuk-bentuk daun dan tetumbuhan. Nantinya bentuk-bentuk stilasi ini dikenal dengan motif floral.
Meskipun Wallpaper menjadi primadona pada masa Victorian, tetapi tidak sedikit pula yang memilih mengecat dinding mereka secara tradisional. Seperti halnya ruangan yang harus memiliki fungsi spesifik, cat yang dipakai untuk ruangan pun harus dipilih berdasarkan fungsi ruangan tersebut. Misalnya lorong masuk atau lorong penyambung antar ruangan harus dicat dengan warna abu-abu yang sedikit pucat.
