Rumah Gadang : Anatomi Arsitektur Rumah Tradisional

Arsitektur rumah gadang

Rumah Gadang dibuat dengan menggunakan material alam seperti kayu dan bambu. Atapnya yang melengkung terbuat dari bambu dan gentengnya terbuat dari ijuk

Rumah Bangonjong atau yang akrab kita kenal dengan sebutan Rumah Gadang adalah rumah tradisional adat Minangkabau yang memiliki ciri  arsitektur yang unik. Keunikan arsitekturnya terlihat pada bentuk atap yang melengkung menyerupai tanduk kerbau. Atap yang melengkung ini disebut Gonjongan.
Rumah tradisional Minangkabau ini pertama kali didirikan kira-kira pada abad ketiga Masehi.  Pada saat itu pusat pemerintahan berada di bahu gunung Merapi yaitu di daerah Lagundi nan Baselo, yang dipimpin oleh Datuk Prapatih Nan Sabatang  dan Datuk Ketemanggungan. Di masa ini Rumah Gadang berfungsi sebagai Istana dan pusat pemerintahan.
Di dalam cerita klasik Minangkabau yaitu cerita Kaba Anggun nan Tongga dijelaskan “Rumah Gadang sembilan ruang, sebelas dengan anjungan tinggi, panjang yang tidak panjang benar, selanjang kuda berlari, sekuat kuaran terbang, lumbung tiga sejajaran yaitu satu si bayau-bayau, yang satu sitinjau laut yang sebuah lagi sianggak lerok dan seterusnya” Begitulah kira-kira gambaran Rumah Gadang Puti Gondoriah dalam cerita tersebut.

Sibayau-bayau

Arsitektur rumah gadang: Rangkiang Sibayau-bayau
Bangunan Rumah Gadang dibuat dengan menggunakan material alam seperti kayu dan bambu. Atapnya yang melengkung terbuat dari bambu dan gentengnya terbuat dari ijuk. Dinding bangunannya dibuat dari anyaman bambu. Setiap bagian dinding memiliki nama tersendiri yaitu:
Singkok, dinding segitiga yang terletak di bawah ujung gonjong
Dindiang ari, dinding pada bagian samping
Dindiang tapi, dinding pada bagian depan dan belakang
Salangko, dinding di ruang bawah rumah.
Rumah tradisional ini idealnya memiliki lima  baris pilar yang berjajar di sepanjang rumah. Baris-baris pilar tersebut idealnya membentuk empat ruang yang disebut Lanjar. Lanjar yang letaknya di belakang rumah berfungsi sebagai tempat tidur.
Ada beberapa aturan dalam bangunan Rumah Gadang yang tergolong unik, yaitu jumlah ruangannya ditentukan dari jumlah perempuan yang menghuni di rumah tersebut.

Sitinjau Laut

Arsitektur rumah gadang: Rangkiang Sitinjau Laut
Di bagian halaman Rumah Gadang terdapat tiga bangunan yang berfungsi sebagai lumbung padi. Bangunan ini disebut Rangkiang. Ketiga Rangkiang Tersebut memiliki nama dan fungsinya masing-masing yaitu:
Sibayau-bayau: Rangkiang ini letaknya di sebelah kanan dan berfungsi untuk perdagangan dan menjamu tamu yang datang.
Sitinjau Laut: Rangkiang ini letaknya di tengah dan berfungsi untuk membantu orang yang kesusahan atau bisa dibilang berfungsi untuk bantuan sosial.
Sidagang Lapa: Rangkiang ini terletak di sebelah kiri dan berfungsi untuk kebutuhan sehari-hari pemilik rumah.

Sidagang Lapa

rumah gadang
Eksterior Rumah Gadang dihiasi dengan ornamen berupa ukiran-ukiran kayu yang mengisi bidang persegi dan lingkaran di bagian luar bangunan. Motif-motif ukiran biasanya berupa tumbuhan merambat, bunga, dan buah. Selain itu, motif-motif geometris juga umum ditemukan seperti segitiga, segi empat, dan jajar genjang. Motif-motif ini memenuhi dinding, daun jendela, tiang-tiang, dan daun pintu.
sumber: Tambo Alam Minangkabau, Indonesiakaya.com  Arsitag.com
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel lainnya