Gum Bichromate adalah tehnik cetak yang paling ekspresif dan personal. Ia digunakan oleh para maestro fotografi dari Henry Fox Talbott, hingga para piktorialis seperti Robert Demachy.
Setelah sebelumnya kita membongkar tehnik cetak Salt Printing, Photogram, Cyanotype dan Temperaprint, kali ini kita akan membahas tentang tehnik cetak foto yang ke lima, yaitu Gum Bichromate. Salah satu tehnik cetak yang tertua, namun memiliki tingkat akurasi dan ketahanan yang paling tinggi. Diantara berbagai tehnik cetak yang lain, Tehnik ini adalah salah satu yang tersulit dan memakan waktu cukup lama. Namun setimpal dengan hasil yang didapat. Tehnik ini juga memiliki kelebihan yang lain, ia membutuhkan bahan-bahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang lain.
Gum Bichromate adalah tehnik cetak yang paling ekspresif dan personal. Ia digunakan oleh para maestro fotografi dari Henry Fox Talbott, hingga para piktorialis seperti Robert Demachy. Tehnik ini menghasilkan cetakan yang luar biasa imajinatif, hingga dalam beberapa sisi dapat disetarakan dengan lukisan. Untuk itu, tehnik ini menjadi salah satu tehnik populer di kalangan para piktorialis.
Kelebihan lain dari tehnik Gum Bichromate ini adalah sisi personalnya. Tidak ada standar baku untuk hasil cetakannya, meskipun dengan negatif foto yang sama, jika ada dua fotografer mencetaknya dengan tehnik ini, hasilnya pun akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Seperti halnya lukisan, patung atau seni grafis, tehnik ini meletakkan standar baik-buruk atau bagus-tidaknya pada si pencetaknya itu sendiri. Dengan tehnik ini, seorang fotografer dapat menampilkan karakteristik khasnya yang bahkan tidak dapat ditiru oleh fotografer lainnya.

Bahan-Bahan yang dibutuhkan:
>a. Gom Arab – Gum Arabic (bisa didapatkan di toko-toko kimia, biasanya dijual dalam bentuk serbuk).
b. Kertas bebas asam (bisa dicari di toko-toko art supply, dan lebih baik jika mengandung 100% katun, sehingga kertas akan tahan ketika melalui proses developing).
c. Photo Sensitive Solution, kita bisa menggunakan Potassium Bichromate yang banyak tersedia di toko-toko penyedia alat-alat sablon atau Ammonium Bichromate yang bisa didapatkan di toko-toko kimia. Namun disarankan dan lebih mudah untuk menggunakan Potassium Bichromate karena sudah dalam bentuk cairan.
d. Negatif foto (negatif untuk proses ini bisa dibuat dengan mencetak foto digital setelah di-invert di photoshop atau aplikasi lainnya menjadi negatif di kertas OHP atau kertas roti).
e. Air yang sudah disuling (Bisa menggunakan air mineral yang banyak dijual di pasaran).
f. Baki atau nampan, yang bisa menampung air dan dengan ukuran sebesar foto yang akan dicetak.

g. Papan dan kaca seukuran foto yang akan dicetak. (alat ini akan digunakan pada saat proses exposing).
h. Lampu Halogen (opsional)
i. Wadah kosong, bisa mangkuk plastik atau sejenisnya.
j. Pigmen warna, bisa berbentuk cat akrilik, cat air dengan pigmen yang tinggi atau Goache dalam bentuk serbuk, semuanya bisa didapatkan di toko-toko art supply.
k. Kuas.
Tahap Pertama, siapkan baki/nampan dengan berisi air sulingan, kemudian rendam kertas hingga ujung-ujungnya terpilin. Angkat kertas, jemur hingga kering.
Tahap Kedua, siapkan tiga sendok makan Gom Arab dan satu liter air. Masak Gom Arab dan air dengan api kecil. Aduk-aduk hingga mengental. Gom Arab bisa ditambahkan sedikit demi sedikit hingga terbentuk cairan Gom Arab yang kental. Setelah mengental biarkan hingga dingin.
Tahap Ketiga, Siapkan pigmen warna biru, kuning, merah dan hitam. Selanjutnya campurkan masing-masing pigmen tersebut dengan Potassium Bichromate/Ammonium Bichromate dan larutan Gom Arab yang tadi sudah dimasak. Tempatkan masing-masing larutan pigmen warna itu ke dalam wadah-wadah yang terpisah.
Tahap Keempat, Siapkan kertas yang sudah kering, kemudian oleskan larutan dengan pigmen biru terlebih dahulu menggunakan kuas. Sapuan kuas bisa sangat ekspresif atau halus, sesuai dengan keinginan. Lakukan proses ini di ruangan gelap atau dengan cahaya yang temaram. Setelah larutan merata, biarkan kertas hingga sepenuhnya kering.
Tahap Kelima, Letakkan kertas yang sudah kering ke atas papan, dengan posisi permukaan kertas yang sudah dilapisi menghadap ke atas. Letakkan negatif foto di atas kertas tersebut. Eratkan kertas dan negatif foto dengan kaca. Lakukan perlahan hingga keduanya rapat tanpa ada lipatan-lipatan yang tidak perlu. Selanjutnya Letakkan di bawah sinar matahari, atau bisa juga diganti oleh lampu Halogen. Proses penyinaran – exposing oleh sinar akan membuat kertas berwarna gelap.
