Membangun Brand Development

Brand adalah merek yang mengacu pada konsep bisnis dan pemasaran yang membantu orang mengidentifikasi perusahaan, produk atau individu tertentu. Brand membantu membentuk persepsi orang tentang perusahaan, produk mereka atau individu.

Sebuah entitas usaha tentu saja bertujuan untuk mendapatkan profit dari berbagai aktivitas yang dilaksanakannya. Untuk mendapatkan profit, sebuah entitas usaha perlu untuk membangun interaksi dengan konsumen atau calon konsumennya. Dari interaksi inilah, transaksi atau aktivitas jual-beli dapat terjadi, tanpa adanya interaksi ini maka aktivitas usaha itu sendiri tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Alhasil sebuah unit usaha tidak akan mendapatkan profit yang merupakan tujuan utamanya. Dan di dalam praktiknya, membangun sebuah interaksi yang baik dan berlanjut atau dalam istilah khusus disebut engagement antara entitas usaha atau bisnis dengan konsumen bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang diperlukan untuk membangun interaksi dan engagement, salah satunya adalah dengan membangun Brand Value dan Brand Development dari entitas usaha itu sendiri. 
Dilansir dari wartaekonomi.co.id, Brand adalah merek yang mengacu pada konsep bisnis dan pemasaran yang membantu orang mengidentifikasi perusahaan, produk atau individu tertentu. Brand membantu membentuk persepsi orang tentang perusahaan, produk mereka atau individu. Brand juga memberikan nilai yang sangat besar bagi perusahaan atau individu, Brand ini memberikan keunggulan kompetitif atas pesaing-pesaing atau entitas sejenis di industri yang sama. Sementara itu dari situs lucidadvertising.com, Brand Development  adalah sebuah proses strategis dalam menciptakan dan membangun diferensiasi untuk citra sebuah entitas usaha, produk atau jasa dengan kompetitornya. Mengembangkan Brand atau masuk ke dalam proses pengembangan brand itu sendiri adalah aktivitas menyelaraskan Brand suatu entitas usaha dengan tujuan bisnisnya, mengkomunikasikan brand tersebut dengan sasaran pasar – target market serta meningkatkan dan memperkuat Brand tersebut seefektif mungkin.
Ada banyak cara dalam membangun Brand Development, dilansir dari printmag.com, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk membangun atau mengembangkan sebuah Brand, antara lain: (1) Membangun tim khusus Branding, (2) Melakukan analisis bisnis, (3) Melakukan analisis audience/konsumen, (4) Mengembangkan Brand Positioning, (5) Menciptakan sebuah gaya pesan dan gaya visual yang konsisten, (6) Meluncurkan dan mengevaluasi Brand. 
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa peranan Brand Development sangatlah penting untuk sebuah entitas usaha atau bisnis. Membentuk sebuah tim Branding juga bukan merupakan hal yang mudah, apalagi biaya yang dikeluarkan pun bisa dikatakan cukup tinggi. Meskipun demikian, sebuah entitas usaha atau bisnis dapat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan pihak akademisi atau pihak universitas yang memilki keilmuan di bidang pengembangan Brand. Hal inilah yang dilakukan oleh PT. KPI – SPINESA yang bekerja sama dengan program studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya untuk membuat panduan Brand Development yang akan digunakan dalam pengembangan bisnis mereka. 
PT. KPI – SPINESA adalah sebuah yang berfokus di bidang edukasi-bisnis. Produk-produk yang ditawarkan oleh SPINESA ini sendiri meliputi jasa-jasa layanan seperti: penerbitan buku, penerbitan buku dan jurnal (non-ilmiah), pembuatan video pembelajaran, pembuatan kurikulum reseller dan inhouse training, Online Workshop dan Online Bootcamp. 
SPINESA sendiri menyasar kalangan Business Owner – Pemilik Usaha dan Trainer sebagai konsumen potensial utama. Klasifikasi konsumen ini pun pada dasarnya tidak terlepas dari konsumen dari PT. KIP – Billionaire Store itu sendiri. Meskipun demikian, secara kualifikasi, SPINESA menyasar mulai dari penulis pemula hingga ke penulis mahir. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa segmentasi pasar dari SPINESA ini berada di kelas ekonomi menengah ke atas. Dalam hal perluasan pasar, SPINESA pada dasarnya menerima semua genre penulisan yang datang dari calon konsumen mereka, mulai dari genre non-fiksi hingga ke fiksi. Dari sisi produksi, SPINESA menerima baik itu penerbitan buku secara digital maupun hingga ke tingkat cetak fisik. 
Karakteristik dari SPINESA ini dapat dikatakan Self Publishing, artinya SPINESA hanya menangani penerbitan buku dan konsultasi terkait dengan proses penulisan hingga pada naskah buku siap untuk didistribusikan. Sementara itu, SPINESA tidak menangani persoalan distribusi dan marketing dari buku yang diterbitkan. Pada sisi ini, SPINESA hanya merekomendasikan kepada para penulis terkait dengan distributor dan toko buku rekanan dari SPINESA itu sendiri. Sebagai sebuah bidang usaha baru, SPINESA pun melakukan berbagai strategi untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem penerimaan naskah tanpa seleksi. Dengan demikian, semua orang dapat menerbitkan buku dengan genre atau tipe naskah apapun di SPINESA. 
Pemaparan tentang SPINESA ini adalah langkah awal bagaimana sebuah entitas usaha dianalisis berdasarkan tujuan bisnisnya – Business Objectives, sasaran pasar – Target Market dan lain sebagainya. Dari data-data inilah nantinya sebuah tim Brand Development akan mengkaji dan mengolahnya menjadi panduan Brand atau Brand Guideline yang nantinya dapat mengarah pada panduan Brand Development
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel lainnya