Pengaruh Rococo pada arsitektur memang tidak terlalu dominan, namun tetap memberikan warna baru yang segar pada dunia arsitektur.
Sebenarnya agak sulit untuk membedakan antara arsitektur Baroque dan Rococo. Tetapi jika dilihat lebih mendalam, arsitektur dengan desain Rococo tampak lebih santai, ringan dan anggun. Seperti halnya pajangan-pajangan logam dan porselen yang menjadi incaran kaum sosialita kala itu, furniture di masa Rococo pun menjadi suatu bentuk simbol status sosial yang gencar diburu.
Gaya Furniture dan arsitektur di tangan Rococo mengalami perubahan yang sangat signifikan, terutama setelah ditambahkannya aspek kenyamanan dan fleksibilitas sebagai fitur utamanya.
Di masa-masa sebelumnya, seorang penghuni rumah akan tunduk pada tata aturan arsitektur klasik yang memberikan identitas dan fungsi yang kaku pada setiap ruangan di suatu rumah. Alih-alih mementingkan aspek kepentingan dan kenyamanan penghuni, tata aturan klasik justru lebih memaksa penghuni untuk menyesuaikan dengan ruangan-ruangan yang sudah tersedia.
Tata aturan klasik itu juga membuat elemen-elemen pendukung ruangan menjadi bersifat kaku. Dalam hal ini, sebuah furniture akan cenderung lebih menampilkan sisi kekuatan dan kekokohan konstruksinya, dibandingkan dengan aspek kenyamanannya.
Kekakuan-kekakuan semacam inilah yang dilawan dan dirubah oleh gaya Rococo. Furniture menjadi sangat fleksible dan dapat dengan mudah dipindahkan serta dikomposisikan dengan elemen-elemen lainnya sesuai dengan keinginan sang pemilik. Selain itu, furniture pun diharuskan untuk dapat berdiri dengan konstruksinya sendiri. Berbeda dengan masa sebelumnya, di mana konstruksi furniture justru menopang dan bergantung pada dinding rumah atau ruangan.
Untuk mencapai kenyaman yang ergonomis, furniture di masa Rococo pun banyak mengalami modifikasi desain dan bentuk. Pada masa ini lahir beberapa jenis kursi berbentuk khusus ; Fateuil Chair, Voyeuse & Berger en Gondola. Dari jenis-jenis kursi ini pun ada beberapa modifikasi yang cukup populer bahkan hingga hari ini, antara lain; Cushioned Detached Arms, Lengthening of the Cushioned Back (Hammerhead) & Loose Seat Cushion.
Meskipun lebih banyak menyentuh ruang-ruang yang bersifat personal, bukan berarti gaya Rococo tidak merambah pada bidang arsitektur. Pengaruh warna artistik Rococo pada gaya arsitektur memang tidak terlalu dominan, namun tetap memberikan warna baru yang segar. Secara sekilas, sebenarnya agak sulit untuk membedakan antara arsitektur gaya Baroque dan Rococo.
Tetapi jika dilihat lebih mendalam, arsitektur dengan desain Rococo tampak lebih santai, ringan dan anggun. Sementara itu bentuk-bentuk desain ornamentatif yang ada pada gaya Baroque, juga tampak pada gaya desain Rococo. Perbedaan yang cukup mencolok terletak pada desain elemen-elemen dekoratifnya, jika Baroque masih menggunakan bentuk-bentuk yang bersifat simetris, maka Rococo didominasi oleh bentuk-bentuk dengan sifat yang asimetris.
Selain itu, Rococo pun sebenarnya memberikan sumbangan yang cukup berharga bagi dunia arsitektur. Dalam hal ini, gaya Rococo membawa perubahan yang cukup signifikan terutama pada aspek fungsi-fungsi ruang pada bangunan.
Gaya tersebut lebih banyak menekankan pada pentingnya ruang-ruang yang bersifat privasi dan personal di dalam suatu bangunan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan gaya Baroque yang cenderung lebih memilih bangunan dengan ruangan yang luas dan dan besar dibandingkan dengan membuat sekat-sekat ruangan yang memberikan kesan privasi.
Sumber:
- “Rococo style (design) – Britannica Online Encyclopedia”. Britannica.com. Retrieved 24 April 2012.
- Rococo – Rococo Art. Huntfor.com. Retrieved on 2011-05-29.
- “A Brief History of Rococo Art | artnet News”. artnet News. 2013-07-15. Retrieved 2017-06-23.
- Rococo Architecture. Artsz.org (2008-02-21). Retrieved on 2011-05-29.
- Rococo Architecture – History of Rococo Architecture – Definition of Rococo Architecture. Architecture.about.com. Retrieved on 2011-05-29.
www.wikipedia.org
