Proses cetak foto itu, kita kenal hari ini sebagai Alternative Photographic Processes. Tehnik cetak ini bukanlah tehnik biasa, ia menghasilkan cetakan foto yang luar biasa dan mengejutkan.
Siapa bilang fotografi hanya itu-itu saja. Fotografi dengan sejarah panjangnya memiliki daya jelajah yang sangat tinggi. Fotografi bisa sangat ekspresif seperti yang ditunjukkan oleh gerakan Piktorialisme. Fotografi juga bisa menawarkan sisi yang mistik dan misterius ala Modernism Photography. Daya jelajah fotografi bahkan sekarang ini jauh lebih luas dan lebih mudah.
Dengan bantuan berbagai aplikasi, kita dapat menghasilkan fotografi sesuai keinginan kita dalam waktu yang sangat singkat. Tetapi tahukah anda, bahwa di masa-masa awalnya dulu, untuk mencapai hasil yang maksimal, para pionir fotografer harus berjibaku dulu dengan berbagai tehnik dan material. Prosesnya pun memakan waktu yang cukup lama. Dan hasilnya, mereka pun menemukan berbagai tehnik cetak lain dengan hasil-hasil yang sangat mengagumkan. Bahkan salah satunya menjadi prinsip dasar dari printer yang sering kita gunakan hari ini.
Proses cetak foto itu, kita kenal hari ini sebagai Alternative Photographic Processes. Tehnik cetak ini bukanlah tehnik biasa, ia menghasilkan cetakan foto yang luar biasa dan mengejutkan. Berikut ini NKNSTD akan membahas lima proses cetak foto alternatif yang tehnik dan bahan-bahannya cukup mudah untuk dipelajari.
Salah satu hasil Salt Printing karya Henry William Fox Talbott.
Proses cetak foto ini adalah salah satu tehnik foto paling tua di sepanjang sejarah fotografi. Tehnik ini ditemukan oleh William Henry Fox Talbott di sekitar tahun 1830an. Dan tehnik ini merupakan tehnik umum sebelum nantinya ditemukan proses cetak negatif yang biasa kita temukan di studio-studio foto konvensional sebelum era fotografi digital.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
a. air (air yang baik digunakan adalah air yang sudah disuling, namun gampangnya, bisa pakai air mineral yang banyak dijual di pasaran).
b. garam laut.
c. Kertas bebas asam (bisa dicari di toko-toko art supply, dan lebih baik jika mengandung 100% katun, sehingga kertas akan tahan ketika melalui proses developing).
d. Perak Nitrat – Silver Nitrate (Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia, harganya cukup mahal, tetapi proses ini hanya membutuhkan sekitar 10 gram saja, untuk sekali cetak).
e. Sodium Thiosulfate yang digunakan sebagai fixer atau perekat (Bisa didapatkan di toko-toko kimia).
f. Asam Sitrat – Citric Acid (bisa didapatkan di toko-toko kimia).
g. Negatif foto (negatif untuk proses ini bisa dibuat dengan mencetak foto digital setelah di-invert di photoshop atau aplikasi lainnya menjadi negatif di kertas OHP atau kertas kalkir).
h. Papan dan kaca seukuran foto yang akan dicetak. (alat ini akan digunakan pada saat proses penyinaran – exposing).
i. Baki atau nampan, yang bisa menampung air dan dengan ukuran sebesar foto yang akan dicetak
j. Dua buah botol berukuran 50-100 ml.
k. Kuas.
![kertas yang cocok digunakan pada proses cetak foto alternatif](https://nokenstudio.com/wp-content/uploads/2018/11/alternative.jpg)