Memahami Focal Length dalam Fotografi

Pengertian focal length

Di dalam era fotografi digital, istilah Focal Length mungkin menjadi istilah yang cukup asing, terutama bagi para fotografer yang baru memulai karirnya di dunia fotografi.

Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh era digital dan ketersediaan alat yang begitu banyak dan bervariasi membuat istilah-istilah teknis yang penting di dalam fotografi tidak lagi dianggap sebagai hal yang penting.

Padahal, meskipun era sudah berganti, pengetahuan tentang hal-hal semacam Focal Length tetaplah menjadi hal yang penting untuk diketahui. Karena, bagaimanapun juga, dengan mengetahui apa itu Focal Length, secara tidak langsung dapat membantu kita untuk menghasilkan bukan hanya foto-foto yang baik dan bagus tetapi juga sesuai dengan apa yang kita konsep sebelumnya.
Mengetahui tentang Focal Length artinya kita mengetahui juga tentang karakteristik lensa. Dengan mengetahui karakteristik  lensa, maka kita akan tahu lensa mana yang tepat untuk kita gunakan untuk dapat menghasilkan foto-foto seperti yang kita konsep atau kita inginkan.

Focal Length Di Dalam Fotografi

Untuk dapat memahami tentang Focal Length sebenarnya agak susah-susah gampang. Ia dapat menjadi sangat sederhana, sekaligus rumit di saat yang bersamaan. Pengetahuan tentang Focal Length bahkan terus-menerus dipelajari oleh para fotografer handal untuk dapat terus meningkatkan kualitas foto-fotonya.
Karena dengan memahami Focal Length, setidaknya kita akan bisa memahami tentang jarak Hyperfocal. Suatu perhitungan jarak untuk dapat menghasilkan foto dengan kualitas ketajaman yang maksimal. Untuk Hyperfocal ini kita akan membahasnya pada artikel yang lain.
Memahami tentang Focal Length mau tidak mau harus mengerti terlebih dahulu tentang jenis-jenis lensa, aperture dan depth of field. Tanpa mengerti hal-hal tersebut, maka pembahasan tentang Focal Length ini akan terasa rumit. Untuk memahami jenis-jenis lensa dan aperture, kamu bisa membacanya pada artikel yang lain di nokenstudio.com ini.
Diagram tentang Focal Point dan Focal Length
Secara sederhana Focal Length sendiri dapat diartikan sebagai salah satu bagian dari sistem optik yang bekerja di dalam lensa. Focal Length ini menjadi ukuran dari seberapa kuatnya sistem optik tadi untuk memusatkan cahaya yang ditangkap oleh lensa.
Di dalam fotografi, lensa kamera berfungsi sebagai alat untuk memusatkan cahaya untuk menjadi titik fokus tunggal yang kemudian diteruskan untuk direkam pada film seluloid atau sensor digital.
Titik di mana lensa membuat cahaya menjadi terpusat atau fokus inilah yang disebut sebagai titik Focal atau Focal Point. Proses pemusatan cahaya dari bentuk pendaran hingga menjadi terpusat atau terfokus ini disebut sebagai proses “penerjemahan cahaya”.
Proses tersebut hanya dapat terjadi karena adanya titik Focal atau Focal Point. Oleh karena itu, Focal Point disebut juga sebagai alat penerjemah utama dari sebuah lensa. Sementara Focal Length itu sendiri adalah ukuran jarak antara titik pusat terbelakang pada lensa dan Focal Point. Biasanya Focal Length ditunjukkan oleh satuan milimeter.
Dengan demikian, Focal Point maupun Focal Length memiliki peranan yang penting baik di dalam sebuah lensa maupun di dalam fotografi secara keseluruhan. Tanpanya, pemotretan yang kita lakukan tidak akan menghasilkan gambar apa pun sama sekali.

Melihat Karakteristik Lensa dari Focal Length

Focal Length sebenarnya bukan hanya sekedar hal teknis atau sistem kerja biasa. Ia merupakan suatu ruang pandang dari sistem kerja optik yang diadaptasi langsung dari cara kerja mata manusia.
Jika demikian, apakah mata manusia memiliki Focal Length juga?
Mata manusia jelas memiliki Focal Length. Dalam satuan milimeter, manusia memiliki rentang Focal Length di antara 40 mm hingga 58 mm. Jika ditarik rata-rata, maka Focal Length mata manusia berada pada titik 50 mm. Dan di dalam fotografi, titik 50 mm ini dianggap sebagai Focal Length normal.
Jika Focal Length di titik 50 mm dianggap normal, bagaimana dengan titik-titik yang lebih pendek atau lebih panjang dari 50 mm?
Lensa fotografi umumnya memiliki Focal Length yang bervariasi antara 14 mm hingga 600 mm. Meskipun di pasaran ada juga lensa-lensa yang memiliki Focal Length yang lebih pendek dan lebih panjang dari yang disebutkan di atas.
Jika 50 mm adalah titik Focal yang normal, maka Focal Point atau Focal Length yang lebih pendek dari 50 mm disebut sebagai Wide Angle hingga Ultra Wide Angle Lens. Artinya, lensa-lensa semacam ini memiliki karakteristik ruang pandang yang lebar.
Sementara itu, lensa-lensa yang memiliki Focal Length dan Focal Point lebih panjang dari 50 mm disebut sebagai lensa-lensa dengan karakter Telephoto. Lensa-lensa dengan ruang pandang yang sempit.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat perbedaan dari foto-foto di bawah ini yang diambil dengan tiga karakter Focal Length yang berbeda.
Foto yang diambil dengan Focal Length pendek (28 mm).
Foto yang diambil dengan menggunakan Focal Length normal (50mm).
Foto yang diambil dengan focal length panjang (135 mm).
Dari penjelasan-penjelasan di atas kita dapat melihat bahwa pada dasarnya Focal Length dapat dikatakan sebagai karakter dari sebuah lensa kamera. Focal Length juga bisa kita katakan sebagai suatu cara pandang lensa terhadap obyek-obyek yang ada di hadapannya.
Dan kita sebagai fotografer perlu mengetahui Focal Length tersebut.  Agar kita dapat memanfaatkan cara pandang lensa tersebut untuk dapat menghasilkan foto-foto yang bukan hanya sekedar bagus, tetapi juga sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Dengan mengetahui Focal Length, kita dapat mengetahui jenis-jenis lensa mana yang harus kita gunakan untuk mendukung proses pemotretan kita. Lensa dengan Focal Length pendek, sangat diperlukan untuk pemotretan dengan subyek-subyek lebar, seperti Landscape, suasana, Aerial, maupun Street Photography dalam konteks yang spesifik.
Lensa dengan Focal Length panjang akan sangat membantu dan berguna untuk pemotretan dengan subyek-subyek yang detail dan jauh. Sementara Lensa dengan Focal Length Normal umumnya digunakan untuk subyek-subyek yang casual, everday life, portrait hingga Street Photography.
Nah, setelah mengetahui sedikit tentang pengertian Focal Length. Sekarang kamu tentu sudah bisa menentukan lensa mana yang seharusnya kamu gunakan untuk proses pemotretan kamu. Pengaplikasian Focal Length dalam praktiknya sebenarnya masih jauh lebih rumit dari apa yang dijelaskan di sini.
Terkadang pemahaman tentang Focal Length juga jarang digunakan oleh para fotografer. Namun setidaknya, dengan mengetahui tentang Focal Length ini, kita dapat mereduksi atau mengurangi faktor-faktor kegagalan dalam proses pemotretan kita. Sehingga pemotretan yang kita lakukan dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel lainnya

Suluban Bali, Pantai Nan Biru di Bali

Melakukan perjalanan wisata ke Bali memang rasanya tidak pernah membosankan. Selalu ada hal-hal dan obyek-obyek baru yang meminta untuk dikunjungi. Rasanya keindahan dan kekayaan alam

Read More »