Alat musik gitar memiliki sejarah panjang dan juga pengaruh besar dalam perkembangan musik dunia. Ia hadir di hampir setiap genre musik bahkan menjadi icon genre tersebut.
Contohnya saja Blues, Rock and Roll dan Metal. tanpa adanya instrumen ini, genre tersebut seolah-olah tak bernyawa.
Sebagai alat musik yang sifatnya ritmis dan melodius, gitar dapat leluasa diletakkan sebagai instrumen utama atau pengiring. Bahkan dengan bermodalkan satu gitar, seorang musisi dapat membuat lagu yang fenomenal atau menampilkan performance yang megah, Contohnya saja Bob Dylan dan Ed Sheeran.
Bak api dan asap, gitaris dan gitarnya tidak dapat dipisahkan. George Harrison pernah membuat lagu tentang gitar yang berjudul “While My Guitar Gently Weeps” dan bagi Dewa Budjana, bermain gitar adalah ibadah. Hal tersebut menunjukkan bahwa gitar sangat personal dan penting posisinya di dalam perkembangan musik dunia.
Gitar dan Musik
Sedikit membahas sejarah gitar. Gitar dipercaya berasal dari Spanyol. Pada abad 16, gitar hanya memiliki empat senar yang disebut Guitarra Latin. Dan sekitar abat 18, barulah gitar dengan enam senar muncul dan menjadi bentuk standar sampai saat ini. Seiring perkembangannya, gitar dengan enam senar ini melahirkan jenis-jenis gitar yang berbeda-beda, mulai dari akustik hingga elektrik.
Gitar dengan enam senar semakin populer sepanjang abad ke-17 hingga awal abad ke-19. Sejarah mencatat, pada masa tersebut lahirlah para maestro gitar yang di antaranya adalah Gaspar Sanz (1674), Robert de Visée (1650–1725), Fernando Sor (1778–1839), Joseph Kaspar Mertz (1806–1856) dan Francisco Tárrega (1852–1909). Pada abad ke-20, Andrés Segovia menjadikan gitar sebagai instrumen konser, dan komposer seperti Heitor Villa-Lobos dan Manuel de Falla membuat karya serius untuk instrumen ini. Selain Eropa, Indonesia pun memiliki gitaris ispiratif seperti mereka.
Semakin lama, gitar mengubah format suatu band (Classic Ansamble) dan menciptakan format baru seperti yang kita tahu sekarang (khususnya pada wilayah musik populer). Gitar menjadi instrumen utama mulai dari rhythm, melodi hingga bass. Format band dengan satu gitar sebagai rhythm, satu sebagai lead (solo gitar), satu lagi sebagai bass dan drum sebagai perkusi, menjadi format standar suatu band sampai sekarang ini.
Semakin lama gitar semakin mempengaruhi musik dunia, apalagi ketika teknologi pada gitar dikembangkan. Perubahan dari akustik ke elektrik telah banyak mengubah scene musik dunia. Eksplorasi pada sound gitar terus dilakukan hingga menjadi ciri khas suatu genre musik tertentu. Misalnya gitar elektrik dengan sound distorsi diasosiasikan sebagai ciri khas genre musik Rock atau Metal. Sound-sound tersebut dihasilkan oleh pick-up gitar yang jenisnya bermacam-macam. Kami akan membahas pick-up gitar di artikel selanjutnya.
Teknologi tersebut tidak hanya berfokus pada gitar saja, perangkat pendukung gitar pun terus dikembangkan, salah satunya effect yang juga ikut berperan melahirkan genre musik, salah satunya adalah genre musik Funk.
Funk sebagai turunan dari genre musik Rock bisa dibilang sangat berbeda dari genre musik lain dengan induk yang sama. Sound yang dihasilkan oleh effect Wah menjadi karakter dari genre musik tersebut. Effect pada gitar pun bermacam-macam tergantung keperluan genre apa yang dimainkan. Untuk lebih detail tentang Jenis-jenis effect, kami akan membahasnya di artikel lain. Semua perkembangan teknologi itu tidak terlepas dari peran perusahaan-perusahaan pembuat gitar yang sangat paham dengan kebutuhan para gitaris.
Gitar, Gitaris dan Produsen Gitar
Semakin lama gitar menjadi instrumen yang paling populer di dunia. Gitar semakin banyak diminati dan menjadi instrumen yang sangat vital di dunia musik. Pada saat itu, muncullah produsen-prudusen gitar seperti Fender, Gibson, Ibanez, yang juga memberikan kontribusi besar dalam perkembangan musik dunia.
Produsen-produsen gitar ini sangat paham dengan kebutuhan gitaris dan musik. Mereka membuat gitar dengan memperhatikan banyak hal, mulai dari bahan, ukuran dan bentuk agar mencapai sound yang bagus sesuai kebutuhan genre musik tertentu. Gitar akustik merek Selmer misalnya.
Selmer adalah perusaan manufaktur asal Perancis. Mereka memproduksi gitar pada tahun 1932. Selmer bermitra dengan gitaris asal Italia Mario Maccaferri yang juga seorang Luthier (pembuat string instruments) untuk menghasilkan gitar akustik berdasarkan desain Maccaferri.
Gitar ini memiliki lubang resonansi berbentuk huruf “D”. Bentuk ini dirancang untuk meningkatkan volume gitar dan untuk menghasilkan variasi volume dan nada antar senar. Selmer gitar sangat disukai oleh gitaris Jazz Django Reinhardt dan menjadi salah satu icon dari musik Jazz.
Sejak itu gitar akustik semakin berkembang. Para produsen gitar tidak hanya memproduksi satu jenis gitar saja, tetapi mereka juga membuat jenis lainnya seperti Auditorium gitar dan Dreadnought gitar.
Di era musik Rock, seorang gitaris di dalam suatu Band menjadi sangat penting posisinya. Kemunculan maestro gitar seperti Eric Clapton, Chuck Berry, B.B King, Hedrix, Jimmy Page, membuat musik Rock semakin bergairah.
Teknik, sound dan style mereka selalu diperbincangkan oleh band pemula di masa itu Dan seolah-olah menjadi mazhab tersendiri di ranah musik Rock. Berkat para gitar hero ini, instrumen gitar semakin terkenal dan menjadi bagian penting di dalam musik dunia hingga sekarang.
Di era digital ini proses membuat musik tidak lagi sama seperti dulu. Kita hanya membutuhkan perangkat digatal seperti komputer, soundcard, midi keyboard dan beberapa perlengkapan lain untuk memciptakan sebuah karya musik yang utuh. Dan terkadang proses itu cukup dilakukan seorang diri.
Meskipun musik telah berkembang baik secara genre maupun teknologi, gitar masih tetap memiliki peran yang vital sampai kapan pun sepanjang sejarah musik. Dia bukan hanya sekedar alat musik saja, lebih dari itu, kehadirannya dapat memberikan ruh pada sebuah karya musik.